Gerakan Bangga Koperasi (GERAK)

Gerakan Bangga Koperasi (GERAK)
Peluncuran Gerakan Bangga Koperasi, 7 Oktober 2015.
GERAK adalah gerakan nasional (national movement) membangun kesadaran dan aksi koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional, sebagaimana diamanatkan konstitusi negara.

Gerakan ini diselenggarakan masyarakat, khususnya para pelaku koperasi, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, dan instansi terkait serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

GERAK menjadi momentum kebangkitan kembali koperasi Indonesia, dengan melibatkan partisipasi masyarakat luas untuk bangga dan menyadari bahwa koperasi merupakan sistem ekonomi bangsa yang menjadi tanggungjawab.

LATAR BELAKANG GERAK
  • Amanat konstitusi tentang koperasi semakin ditinggalkan oleh berbagai komponen bangsa. Baik oleh pemerintah, legislatif, pelaku ekonomi dan masyarakat pada umumnya.
  • Secara konseptual dan didukung argumentasi ilmiah, koperasi sebenarnya masih bisa dikembangkan menjadi pelaku ekonomi utama dalam membangun fundamental ekonomi nasional yang kuat.
  • Krisis ekonomi yang berulang merupakan ciri kapitalisme, maka perekonomian nasional yang kapitalistik selalu menghadapi risiko tersebut. Koperasi sebenarnya potensial menjadi solusi sistemik.
  • Pendidikan koperasi yang terabaikan akan membuat koperasi semakin terpinggirkan dalam kehidupan sosial ekonomi nasional. Mental dan ideologi koperasi adalah hasil pendidikan sejak usia dini.
  • Kerjasama antar koperasi seharusnya menjadi salah satu kunci perkembangan. Salah satu yang mendasar adalah mewujudkan sinergi koperasi keuangan dan non keuangan. Karena ada kesalahan paradigmatik dimana koperasi diarahkan menjadi nasabah bank.
  • Seharusnya koperasi (bukan perbankan) yang menjadi instrumen utama agenda keuangan inklusif. Baik dilihat dari perkembangan fakta maupun prospek, termasuk ancaman krisis keuangan yang berulang.
  • Koperasi dapat dikembangkan menjadi sarana dan alat peningkatan produktifitas masyarakat.
  • Koperasi bisa menjadi wadah pendidikan politik rakyat dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • Koperasi memberi kesempatan terwujunya keadilan sosial dan keadilan ekonomi secara nyata.
  • Penerapan nilai koperasi mendukung revolusi mental.
  • Koperasi mesti menjadi solusi perekonomi nasional saat ini dan ke depan.
TUJUAN GERAK
  • Tiap rakyat Indonesia menjadi anggota koperasi.
  • Koperasi menjadi pelaku ekonomi yang utama.
  • Pendidikan koperasi diselanggarakan sejak usia dini.
  • Koperasi menjadi sarana peningkatan produktifitas masyarakat.
  • Mewujudkan sinergi koperasi keuangan dan non keuangan.
  • Koperasi menjadi instrumen utama agenda keuangan inklusif.
  • Koperasi sebagai instrumen utama perekat sosial.
KEGIATAN GERAK
  • Kampanye secara masif.
  • Koperasi primer dan sekunder, spanduk, kegiatan selain yang rutin.
  • Kampus – diskusi publik.
  • Dinas – event serupa di daerah-daerah.
  • Tulisan, opini yang terus menerus oleh pakar dan tokoh, dipersuasi oleh sekretariat bersama.
  • Pendidikan koperasi anak dan remaja.
  • Pendidikan koperasi bagi anggota dan calon anggota secara cukup masif.
  • Optimalisasi media sosial.
  • Optimalisasi laman Kemenkop, Dinkop, Sekretariat Bersama, jaringan media online.
  • Advokasi yang lebih masif dan terorganisasi, UU dan aturan pengembangan koperasi, keberpihakan pejabat birokrasi, legislatif.
  • Inisiasi kerjasama antar koperasi, selain yang tergabung dalam satu koperasi sekunder.
INISIATOR GERAK
  • Saat Suharto (Perhimpunan BMT Indonesia)
  • Andi Zaki Juned (Induk Koperasi Simpang Pinjam)
  • Eri Sudewo (Lumbung Desa)
  • Aji Dedi Mulawarman (Yayasan Rumah Peneleh)
  • Guntur Subagja (INTANI)
CALON DEKLARATOR GERAK
  • Saat Suharto (PBMT)
  • Andi Zaki Juned (IKSP)
  • H.A Jazeri (PUSKUD Jateng)
  • Eri Sudewo (Lumbung Desa)
  • Guntur Subagja (INTANI)
  • Prof. Gunawan Sumodiningrat (DEK UGM)
  • Romanus Woga (INKOPDIT)
  • Dr. HC. Burhanuddin Abdullah (IKOPIN)
  • Dr. Aji Dedi Mulawarman (Yayasan Rumah Peneleh)
  • Jularso (Perhimpunan BMT)
  • Ahmad Juwaini (Dompet Dhuafa)
  • Tasripin Mastar (IKPRI)
  • PUSKOPAD
  • Marsekal Pertama Arif Ichwan S.E. (INKOPAU)
  • Brigjen TNI Felix Hutabarat (INKOPAD)
  • Laksamana Muda TNI Ir. Djoko Sulistyanto, MM. (INKOPAL)
  • Irjen (P) Polisi Mudji Waluyo (INKOPPOL)
  • Prof. Firmansyah (Universitas Paramadina)
HOS Tjokroaminoto sendiri sudah mengembangkan koperasi sejak masa perjuangan sebelum kemerdekaan. Melalui organisasi yang dipimpinnya, Sarekat Islam, HOS Tjokroaminoto mengajak masyarakat menghidupkan jiwa dagang berbasis perkumpulan koperasi.

Sarekat Islam menghidupkan jiwa dagang dari bangsa kita, memperkuat ekonominya agar dapat menghadapi bangsa asing dengan mendirikan perkumpulan koperasi.
~ Tjokroaminoto pada acara Vergadering SI 26 Januari 1913 di Surabaya.