Raden Haji Oemar Said Tjokroaminoto menemukan kesalahan dalam pembentukan konsep Sosialisme Barat. Maka dari itu, dia merombak ajaran sosialisme tersebut dengan membentuk sosialisme cara Islam. Menurut Tjokro, sosialisme Islam ini bertujuan untuk melaksanakan kedamaian dan keselamatan berdasarkan tafsir Islam yang memiliki empat makna utama. Aslama yang berarti ketundukan, Salima atau keselamatan, Salmi atau kerukunan, dan Sulami yang bermakna tangga.
“Setiap muslim yang menjalankan ajarannya dengan sungguh-sungguh haruslah melalui tingkatan-tingkatan yang bermakna keselarasan dunia dan akhirat sebagai simbol menuju derajat kesempurnaan hidup,” ujar Aji Dedi Mulawarman, penulis buku Jang Oetama: Jejak dan Perjuangan HOS Tjokroaminoto, di Jakarta.
Berdasarkan empat makna Islam itu, Tjokro membuat dua prinsip utama Sosialisme Islam. Kedua prinsip tersebut adalah Kedermawanan Islami dan Persaudaraan Islam.
Kedermawanan dalam hal ini berarti tindakan kebajikan untuk meraih cinta Allah. Sedangkan Persaudaraan Islam menekankan pada persaudaraan yang dibangun bukan berdasarkan suku, ras dan strata sosial. Akan tetapi berdasarkan ketakwaan.
Dedi menjelaskan, Sosialisme Islam hendaknya tidak dipahami sebagai penerimaan terhadap Sosialisme Marxis. Hal ini dikarenakan, dalam konteks Islam, sosialisme yang sempurna berarti bahwa manusia tidak hidup untuk dirinya sendiri atau hanya untuk relasi sosial saja.
"Menurut Tjokro dalam bukunya (Islam dan Sosialisme), untuk mencapai sosialisme cara Islam, masyarakat harus mencapai kehidupan sejati dengan perilaku berdasarkan keimanan kepada Allah. Dengan demikian, konsep sosialisme yang digagas Tjokro ini begitu berbeda dengan model sosialisme manapun," kata Dedi.
Metrotvnews.com
“Setiap muslim yang menjalankan ajarannya dengan sungguh-sungguh haruslah melalui tingkatan-tingkatan yang bermakna keselarasan dunia dan akhirat sebagai simbol menuju derajat kesempurnaan hidup,” ujar Aji Dedi Mulawarman, penulis buku Jang Oetama: Jejak dan Perjuangan HOS Tjokroaminoto, di Jakarta.
Berdasarkan empat makna Islam itu, Tjokro membuat dua prinsip utama Sosialisme Islam. Kedua prinsip tersebut adalah Kedermawanan Islami dan Persaudaraan Islam.
Kedermawanan dalam hal ini berarti tindakan kebajikan untuk meraih cinta Allah. Sedangkan Persaudaraan Islam menekankan pada persaudaraan yang dibangun bukan berdasarkan suku, ras dan strata sosial. Akan tetapi berdasarkan ketakwaan.
Dedi menjelaskan, Sosialisme Islam hendaknya tidak dipahami sebagai penerimaan terhadap Sosialisme Marxis. Hal ini dikarenakan, dalam konteks Islam, sosialisme yang sempurna berarti bahwa manusia tidak hidup untuk dirinya sendiri atau hanya untuk relasi sosial saja.
"Menurut Tjokro dalam bukunya (Islam dan Sosialisme), untuk mencapai sosialisme cara Islam, masyarakat harus mencapai kehidupan sejati dengan perilaku berdasarkan keimanan kepada Allah. Dengan demikian, konsep sosialisme yang digagas Tjokro ini begitu berbeda dengan model sosialisme manapun," kata Dedi.
Metrotvnews.com

 
ConversionConversion EmoticonEmoticon