Konflik Antar Suporter Tanggung Jawab Semua Pihak

Konflik Antar Suporter Tanggung Jawab Semua Pihak

RUMAH PENELEH, Malang - Berita keributan dan kerusuhan antar suporter di Indonesia selalu muncul di hadapan kita. Inilah yang menambah stigma buruk pada dunia sepak bola nasional. Semua itu pasti ada sebab, ada akibat yang mempengaruhi kejadian itu.

Menurut Didik Supriyanto, ST., Ketua Pusat Studi Pemikiran Islam di Nusantara (PUSPIN) Jawa Timur yang juga Ketua Rumah Peneleh Malang Raya, "Di setiap terjadi kerusuhan selama ini kita bukannya mau memahami dan mengakui kesalahan untuk bisa memperbaikinya di kemudian hari. Akan tetapi justru lebih banyak saling melempar kesalahan satu sama lain."

Kerusuhan dan keributan antar suporter tersebut adalah gambaran masyarakat kita secara keseluruhan. Dalamnya jurang perbedaan pada tingkat pendidikan, juga sosial dan ekonomi, ditambah rasa keadilan yang tidak segera terwujud, adalah luapan bentuk ledakan emosi yang selalu tependam. Hal itu diperkeruh dengan sentimen kedaerahan yang tinggi.

Didik melanjutkan, "Di sinilah perlu adanya media sarana komunikasi antar kelompok suporter, yang bisa menekan itu semua, barangkali melalui jambore suporter. Semua pihak yang terlibat dalam persepakbolaan nasional, mulai wasit, PSSI, aparat, pemain, suporter, juga media harus sadar untuk kembali pada karakter bangsa kita, gotong royong. Bersatulah wahai suporter Indonesia, dalam damai kegembiraan, dalam persaudaraan, dan majulah sepak bola kita ke depan!" (dna)