Tjokro Untuk Indonesia

Tjokro Untuk Indonesia
Memoar Jang Oetama #2 - Tjokro Untuk Indonesia
Selalu ada dinamika dalam setiap nafas pergerakan di negeri ini, setiap kelompok, semua dengan visi misinya masing-masing, ada yang berniat baik pun ada juga sebagian yang bermuka dua. Semua dengan peran yang mereka pilih sendiri. Pun dengan Jang Oetama Tjokroaminoto, beliau memilih lakon sebagai ksatria pembela rakyat, sekaligus pandhita bagi banyak tokoh muda penggerak perlawanan rakyat, semua dengan perannya masing-masing mampu bergerak bersama melawan ketidakadilan kolonialisme.

Hingga memoar ini dirilis, setidaknya ada lebih dari 20 kota di Indonesia dimana Kang Aji dan Yayasan Rumah Peneleh berbagi pemikiran HOS Tjokroaminoto, dari Jakarta, Malang, Yogyakarta, Makassar, Palu, Lumajang, Pamekasan, Tangerang, Surabaya, Tuban, Situbondo, Batang, Rembang, Semarang, Denpasar, Mataram, Bima, Gorontalo, Bandung, Balikpapan, Batam, Solo.
Kita tak sedang hidup di negeri fiksi dimana hanya orang-orang utopis yang berhak bersuara dan beraksi bak kaum termajinalisasi. Karena diskusi adalah bagian dari kultur edukasi, bukan sekedar bualan aksi tanpa isi.
Dalam serangkaian perjalanan JANG OETAMA: Jejak dan Perjuangan HOS Tjokroaminoto, kita duduk di kursi dan bahas bersama bagaimana harusnya strategi pergerakan ala Tjokroaminoto. Sebagaimana kita tahu bahwa HOS Tjokroaminoto sebagai sosok yang bahkan melampaui zamannya sendiri, ikhlas dan berharap kemerdekaan pribumi dapat terwujud, takkan pernah habis untuk terus dikupas dan dikaji pemikirannya. Bahkan di era sekarang, dimana keadaan telah memaksa sebagian besar orang untuk berpikir pragmatis dan oportunis. Sudah selayaknya bagi kita generasi berkemajuan untuk belajar bersama dari pemikiran beliau, Sang Guru Bangsa.