Warung Tegal Tak Kena Dampak Perekonomian yang Lesu

Warung Tegal Tak Kena Dampak Perekonomian yang Lesu
Menkop UKM, AAGN Puspayoga di Peluncuran GERAK. Foto: Rijal Ilyas.
MAJALAHKARTINI.CO.ID, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga mengklaim kondisi ekonomi yang lesu saat ini tidak berdampak besar pada bisnis sektor riil seperti Warung Tegal (Warteg). Puspayoga menceritakan baru saja bertemu dengan seorang ibu pengusaha warteg yang ingin mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 20 juta untuk membangun usaha warteg.

Dengan KUR sebesar Rp 20 juta itu, sang pengusaha warteg bisa memperoleh pendapatan sampai Rp 1,5 juta per hari. Adanya KUR membuat para pengusaha kecil dan menengah tetap dapat meningkatkan penghasilannya di tengah ekonomi yang lemah. Dengan berkembangnya UKM, lapangan kerja juga ikut bertambah.

"Dari Warteg tadi pagi saya tanya, ada ibu pinjam (KUR) Rp 20 juta, sehari dapat Rp ‎1,5 juta. 1,5 juta per hari itu gede. Jangan dikira enteng. Sekarang dengan adanya pelemahan ekonomi nggak ada pengaruh ke mereka. Sekarang dia pinjam Rp 20 juta untuk buka warteg lagi, tenaga kerjanya tiga orang kan nambah lagi," ungkap Puspayoga usai peluncuran Gerakan Bangga Koperasi di Gedung SMESCO, Jakarta, Rabu (7/10).

Puspayoga menambahkan ketika banyak PHK di usaha-usaha raksasa, UKM justru meningkatkan penyerapan tenaga kerja. "Kalau UKM terutama yang bahan bakunya lokal nggak ada masalah. Termasuk yang bahan bakunya impor, seperti tahu malah naik tenaga kerjanya," katanya.

Pihaknya terus berupaya menumbuhkan UKM supaya kesejahteraan rakyat bisa meningkat. Caranya dengan terus menurunkan bunga KUR yang tadinya 22 persen, sekarang menjadi 12 persen, dan akan turun lagi menjadi 9 persen pada tahun depan.

"Fungsi pokok kita pembiayaan dan penguatan koperasi. Maka kita berjuang bagaimana bunga kredit bisa diturunkan dari 22 persen menjadi 12 persen, dan akan turun lagi menjadi 9 persen. Ini kan sudah dimanfaatkan oleh UKM," tukasnya.

Rijal Ilyas