|  | 
| Kantor Kemenkop & UKM. Foto: MetroTVNews. | 
Puspayoga mengungkapkan, banyak sektor-sektor usaha rakyat yang membutuhkan kredit untuk mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun sayangnya, bank penyalur kredit sangat selektif menyalurkan kredit untuk menghindari kesulitan pembayaran.
Ia memaparkan, evaluasi perluasan sektor yang bisa mendapatkan KUR ini dilakukan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution. Perluasan sektor baru tersebut berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Tahun depan target (penyaluran KUR) dinaikkan antara Rp100 triliun-Rp120 triliun. Sasarannya diperluas, tapi kita koordinasi sama OJK dulu biar tidak salah," ujar Puspayoga, usai Peluncuran Gerakan Bangga Koperasi, di Gedung SMESCO UKM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2015).
Ia mencontohkan sektor jasa. Sebelumnya, usaha kecil di sektor jasa tidak mendapatkan KUR dari pemerintah. Ini yang sedang dikaji karena sektor ini berpotensi meningkatkan peran UKM. "Misalnya sektor jasa itu bengkel, salon, kemudian relaksasi karyawan berpenghasilan tetap. Istrinya boleh diberikan KUR untuk berusaha," paparnya.
Selain menaikkan target penyaluran KUR, pada tahun depan pemerintah juga akan menurunkan bunga kredit pinjamannya menjadi sembilan persen. "Jadi dari 12 persen tahun ini turun jadi sembilan persen tahun depan. Harapannya agar peran UKM dapat ditingkatkan," pungkas Puspayoga.
Husen Miftahudin

ConversionConversion EmoticonEmoticon