JANG OETAMA: Jakarta 27 Juni 2015

JANG OETAMA: Jakarta 27 Juni 2015
RUMAH PENELEH, Jakarta - 10 Ramadhan 1436 Dr. Aji Dedi Mulawarman, Penulis Buku JANG OETAMA: Jejak dan Perjuangan HOS Tjokroaminoto, berkesempatan untuk bersilaturahmi dengan Pengurus Pusat Syarikat Islam Indonesia di Jakarta, bersama Chalif Ibrahim (Presiden LT DPP-SII) dan M. Sabilly (Ketum PB Pemuda Muslimin Indonesia).

Sebelumnya di berbagai kesempatan, beliau sering mengatakan bahwa organisasi pergerakan Islam ini (Syarikat Islam Indonesia) adalah warisan berharga HOS Tjokroaminoto untuk negeri ini. Termasuk di dalamnya ada organisasi front Pemuda Muslimin Indonesia sebagai salah satu wadah pengkaderan bagi generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden LT (Lajnah Tanfidziyah) DPP-SII Chalif Ibrahim juga memberikan hadiah buku Cita Dasar & Pola Perjuangan Syarikat Islam kepada Dr. Aji Dedi, buku yang juga berisi ide Negara & Pancasila Soekarno itu diharapkan akan memberi tambahan khazanah bagi Dr. Aji Dedi (Kang Aji) dan Rumah Peneleh untuk terus merekonstruksi pemikiran-pemikiran besar HOS Tjokroaminoto bagi bangsa ini. (dna)

SEKILAS CITA-CITA POLITIK SYARIKAT ISLAM

Persatuan Umat
Sepanjang abad ke-19, perjuangan rakyat dalam menghadapi kekuasaan Belanda tidak didasarkan pada usaha memiliki organisasi yang teratur dan rapi, tidak juga memiliki program dan arah yang terencana. Maka atas dasar pemikiran itulah Syarikat Islam berpendapat bahwa persatuan dan kesatuan umat menjadi suatu yang mutlak dan tak bisa ditawar lagi. Malah lebih dari itu Syarikat Islam ingin menciptakan satu persatuan dan kesatuan umat Islam sedunia, yang lebih dikenal dengan istilah Pan-Islamisme.

Kemerdekaan Umat
Yang dimaksud dengan kemerdekaan umat adalah kemerdekaan bangsa Indonesia dalam bidang politik dan bidang ekonomi. Kemerdekaan adalah mutiara kehidupan bagi setiap insan yang ingin menikmati rahmat dan karunia Allah, maka menjadi kewajiban untuk mengembalikan kemerdekaan dan kedaulatan dan kewajiban untuk melenyapkan segala perbedaan-perbedaan. Tegasnya kemerdekaan umat adalah melenyapkan perbudakan manusia atas manusia.

Sistem Pemerintahan
Dalam hal sistem pemerintahan, pada saat Kongres Syarikat Islam di kota Bandung 18 Juni 1916, HOS Tjokroaminoto menyatakan, ”Tidaklah wajar untuk melihat Indonesia sebagai sapi perahan yang disebabkan hanya karena susu. Tidaklah pada tempatnya untuk menganggap negeri ini sebagai suatu tempat di mana orang-orang datang dengan maksud mengambil hasilnya, dan pada saat ini tidaklah lagi dapat dipertanggungjawabkan bahwa penduduknya adalah penduduk pribumi, tidak mempunyai hak untuk berpartisipasi di dalam masalah-masalah politik, yang menyangkut nasibnya sendiri, tidak bisa lagi terjadi bahwa seseorang mengeluarkan undang-undang dan peraturan untuk kita, mengatur hidup kita tanpa partisipasi kita.”

Dikutip dari buku ” Cita Dasar & Pola Perjuangan Syarikat Islam” Drs. M.A. Gani, MA. Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1984.

Baca juga: JANG OETAMA: Memoar Perjalanan, Baca & Bangkit!